Rabu, 30 April 2014

PRODUKSI

Produksi
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan. Sedangkan produksi sendiri adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk dapat memenuhi kebutuhan. Kegiatan produksi diukur dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam periode tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Prilaku Produsen
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat.
Di dunia ini pasti ada orang yang baik dan jahat begitu pun dengan prilaku produsen ada yang baik ada juga yang buruk.. Produsen yang baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur tidak mengganti barang-barangnya dengan yang tidak semestinya
Sedangkan, produsen yang tidak baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi secara tidak jujur banyak mengganti bahan-bahan untuk produksinya dengan yang tidak semestinya, seperti dalam jangka waktu dekat lalu produsen bakso yang mecampur bahan baksonya dengan daging celeng dan menambahkan bahan-bahan kimia lainnya agar mengurangi kerugian jika bakso tidak laku dalam hari itu juga. 

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian
Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
3. Pengarahan
Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4. Pengendalian
Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.
Teori Produksi

Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Di dalam menganalisis teori produksi mengenal dua hal:
Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan:
a) Berapa output yang harus diproduksi
b) Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum.
2. Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.

Biaya Produksi
“Semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.”

Biaya Produksi dibedakan dalam dua jangka waktu:
1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu di mana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. contohnya:
# Biaya Total (Total Cost / TC) 
# Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
# Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC) 
# Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
# Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
# Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)
# Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)

2. Jangka Panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel. LTC=∆LVC
Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang.

Menentukan Keuntungan.
Menentukan harga jual ke konsumen akan memengaruhi besar keuntungan yang bisa Anda nikmati dan lama Anda bisa meraih balik modal. Namun menetapkan harga jual juga harus hati-hati karena akan menentukan laku atau tidaknya sebuah produk. Karena itu, dibutuhkan suatu strategi khusus dalam menentukan harga jual.

Berikut ini adalah beberapa variable yang harus Anda perhatikan sebelum menentukan harga jual, dikutip dari readersdigest.com :

Harga pokok. Yaitu, biaya untuk mendapatkan/membeli barang tersebut. Pengusaha bisa menentukan harga jual dengan melihat harga pokok plus biaya-biaya lain. Setelah itu, hitung keuntungan yang ingin didapat, maka akan keluarlah harga jual.

Pasar produk. Harga jual bisa dilihat dari ketersediaan produk/usaha sejenis di pasar. Jika produk/jasa sulit didapat sementara permintaan tinggi, pengusaha bisa mematok harga tinggi. Namun jika sebaliknya, maka pengusaha sebaiknya menetapkan harga rendah.

Harga pesaing. Sebaiknya memang harga jual produk/jasa harus hampir sama dengan harga pesaing. Pengusaha boleh menetapkan harga sedikit lebih tinggi, jika lokasi lebih strategis, tempat lebih mewah nyaman, pelayanan lebih cepatr, atau pelanggan tetap sudah lebih banyak.

Harga rendah. Jika tidak memiliki keunggulan-keunggulan seperti tercantum di atas, maka harga jual produk/jasa sebaiknya sedikit lebih rendah dari pesaing. Rendah bukan berarti Anda harus memangkas keuntungan besar-besaran. Margin keuntungan yang wajar berkisar antara 10-20%.





Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar