Indonesia merupakan tanah air yang begitu multikultural dan juga negara yang
unik , karena memiliki budaya yang beragam yang merupakan turunan nenek moyang.
begitupun juga dalam hal agama, di indonesia kita bebas memilih dan menjalankan
agama dan kepercayaan kita masing masing. Hal ini telah diatur dalam pasal 27
dalam UUD.
Banyak negara lain yang iri dengan kita, karena dengan agama yang beragam
tersebut, kita masih dapat hidup berdampingan, bersama, dan dalam lingkungan
yang hikmat. Mungkin sesekali terdengar berita miring dari ormas ormas yang
mengatasnamakan agama mereka yang berbuat sekonyong konyong. Kejadian tersebut
sangatlah membuat kita malu, karena mereka berbuat seenak enaknya tanpa
memikirkan nasib orang yang mereka hujat karena tidak sejalan dengan pemikiran
mereka.
jadi mari kita bersama sama menghapuskan ormas ormas tidak bertanggung jawab
yang sampai saat ini masih meresahkan. Agar tercipta kembali indonesia yang
damai dan tentram dengan segala ragam agama
Jumat, 25 Januari 2013
TULISAN: Ilmu Pengetahuan teknologi dan kemiskinan
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI
Ilmu Pengetahuan Teknologi atau disingkat IPTEK menurut saya merupakan suatu bidang atau pembelajaran yang dipelajari oleh manusia dari lahir sampai meninggal dunia. IPTEK bersifat tak terbatas artinya bisa berkembang sesuai perkembangan zaman. Ada yang mengatakan IPTEK selalu berubah setiap detik.
KEMISKINAN
Kemiskinan menurut saya adalah pola hidup yang sangat di bawah minim atau bisa disebut tidak mempunyai apa-apa. Bersifat universal, kemiskinan bisa terjadi dimana-mana tergantung pola hidup manusia seperti apa. biasanya manusia yang hidup di bawah kemiskinan bersifat pemalas, tapi tidak semua seperti itu.
Ilmu Pengetahuan Teknologi atau disingkat IPTEK menurut saya merupakan suatu bidang atau pembelajaran yang dipelajari oleh manusia dari lahir sampai meninggal dunia. IPTEK bersifat tak terbatas artinya bisa berkembang sesuai perkembangan zaman. Ada yang mengatakan IPTEK selalu berubah setiap detik.
KEMISKINAN
Kemiskinan menurut saya adalah pola hidup yang sangat di bawah minim atau bisa disebut tidak mempunyai apa-apa. Bersifat universal, kemiskinan bisa terjadi dimana-mana tergantung pola hidup manusia seperti apa. biasanya manusia yang hidup di bawah kemiskinan bersifat pemalas, tapi tidak semua seperti itu.
TULISAN: Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan sosial sering kita temui di dalam kehidupan bermasyarakat.
Semua itu bisa terjadi dikarenakan perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok yang satu dengan individu atau kelompok yang lainnya. Misalnya saja
tawuran, perilaku tersebut sangat sering terjadi dikalangin pelajar maupun
warga masyarakat. Biasanya didasari oleh perbedaan kepentingan dan keinginan
individu atau kelompok untuk menguasai hal-hal tertentu.
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang
biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu
:
- Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konflik
- Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
- Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik dapat terjadi pada lingkungan diri sendiri, kelompok, dan masyarakat.
- Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau emosi emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang
- Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok dalam tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan norma-norma, motivasi-motivasi mereka untuk menjadi anggota kelompok, serta minat mereka.
- pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara nilai-nilai dan norma-norma kelompok dengan nilai-nilai an norma-norma kelompok yang bersangkutan berbeda.Perbedan-perbedaan dalam nilai, tujuan dan norma serta minat, disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis didalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang aa dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
1. Elimination; yaitu pengunduran diri salah
satu pihak yang telibat dalam konflik yagn diungkapkan dengan : kami mengalah,
kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
2. Subjugation atau domination, artinya orang atau
pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain
untuk mentaatinya
3. Mjority Rule artinya suara terbanyak yang
ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan
argumentasi.
4. Minority Consent; artinya kelompok mayoritas
yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima
keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5. Compromise; artinya kedua atau semua sub
kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan
tengah
6. Integration; artinya pendapat-pendapat yang
bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok
mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasi
diantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian
persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat
hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan
kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
1. Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2. Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3. Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan
kesukuan
4. Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota
golongan tertentu.
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang
berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut
meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan
norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:
• Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan
mereka
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
• Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara
konsisten
Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:
Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:
1. perbedaan ideologi.
2. kondisi masyarakat yang majemuk.
3. masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh.
4. pertumbuhan partai politik.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:
• mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi
Nasional
• membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau
dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi
• menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
• membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing
• menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
• membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing
Kesimpulan :
Menurut saya pertentangan sosial dan integrasi masyarakat yang terjadi di Indonesia
merupakan hal yang tidak asing lagi. Hal tersebut terjadi karena beberapa
faktor diantaranya perbedaan kepentingan dan ideologi, pertumbuhan politik yang
majemuk serta masalah-masalah territorial daerah yang cukup jauh. Pertentangan sosial akan mempengaruhi dan menyebabkan perselisihan di
sebuah Negara karena akan berdampak kepada pembangunan ekonomi, dan sosial
kemasyarakatan.
Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini.
Perlu mendapatkan perhatian dengan seksama, mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa atau masyarakat multi etnik. Agar tidak ada lagi sifat yg menimbulkan pro dan kontra antar sesama bangsa. Karena itu dapat mempengaruhi budaya dan moral bangsa serta masyarakat di negara kita ini.
Selain itu akan menimbulkan konflik, prasangka dan diskriminasi terhadap masyarakat.
Prasangka bersumber dari suatu sikap. Jangan mudah
mengambil keputusan tentang perilaku atau tindakan orang lain secara
individual, karena setiap orang bisa kita diketahui setelah orang itu bertindak
dan berprilaku. Agar tidak ada pikiran yang cenderung kepada diskriminastif
atau mengurangi prasangka terhadap orang lain.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi prasangka dan
diskriminasi antara lain:
1.Perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
2.Perluasan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.
3.Sikap terbuka, selektif dan lapang dada terhadap perkembangan zaman.
TULISAN: Masyarakat Pedesaaan dan Masyarakat Perkotaan
A. Definisi Masyarakat
E. Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Dalam
Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata
“Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya
saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan
disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan
B. Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional)
B. Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional)
a.
Pengertian desa/pedesaan
ang
dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai
berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut
Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi,
politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan
dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain.
Karena itu, Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang ada sejak tahun 2000 dan secara teoritis memberi kesempatan pada desa untuk menentukan arah pembangunan dengan menggunakan dana PPK, orientasi penggunaan dananyapun lebih untuk pembangunan fisik.
Karena itu, Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang ada sejak tahun 2000 dan secara teoritis memberi kesempatan pada desa untuk menentukan arah pembangunan dengan menggunakan dana PPK, orientasi penggunaan dananyapun lebih untuk pembangunan fisik.
b.
Ciri-ciri Masyarakat desa
Dalam
buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot
Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional
(Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d.
Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Masyarakat
Perkotaan :
a.
Pengertian Kota
Kota
adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
b. Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
b. Ciri-ciri masyarakat Perkotaan
Ada
beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :
i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
i. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
ii.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung
pada orang lain (Individualisme).
iii.
Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
iv.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota.
v.
Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu
bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk
dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
vi.
Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
D. Perbedaan
antara desa dan kota
Kita
dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing
punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan
fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda,
bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri
antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin
(1972) sebagai berikut:
Warga
suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam
ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem
kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994).
Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di
desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1)
jumlah dan kepadatan penduduk
2)
lingkungan hidup
3)
mata pencaharian
4)
corak kehidupan sosial
5)
stratifiksi sosial
6)
mobilitas sosial
7)
pola interaksi sosial
8)
solidaritas sosial
9)
kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
E. Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.
Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”,
dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan
perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat
transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan
dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan
kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena
itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan
makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara
teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar,
seperti:
(i)
Ekspansi
kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah
atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan
besaran dan kecepatan yang beraneka ragam.
(ii)
Invasi
kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru
sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau
hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan.
(iii)
Penetrasi
kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini
yang sesungguhnya banyak terjadi.
(iv)
ko-operasi
kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke
kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan
orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah
berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan
dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Kesimpulan
Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya : “ Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial, sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya : “ Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sehubungan
dengan itu, barangkali kita berprasangka atau mengira fenomena-fenomena yang
terjadi diatas hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda
ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang dan berakhlak
(manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan
bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan
desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat
marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang
produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung
tertinggal.
TULISAN: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Dalam masyarakat dimanapun di dunia, akan selalu
dijumpai keadaan yang bervariasi, keadaan yang tidak sama. Satu hal yang tidak
dapat kita sangkal adalah bahwa keadaan di dunia selalu bergerak dinamis. Dari
segi alam ternyata bahwa tumbuhan tumbuhan, tumbuh mulai dari kecil hingga
besar dan dapat menghasilkan buah. Demikian dalam kenyataan terlihat ada pohon
besar dan pohon kecil, jenisnyapun berbeda.
Masyarakat adalah indivIidu-individu yang terdiri dari
berbagai latar belakang. Dan dari sinilah akan terbentuk suatu masyarakat
heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Betapa individu dan
masyarakat adalah komplementer, yang dapat kita lihat dari kenyataan bahwa :
1. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan
pribadinya.
2. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa
menyebabkan perubahan besar masyarakatnya.
Istilah strafikasi atau strafication berasal dari kata
STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Karena itu Social Strafication sering
diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai
kedudukan yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu
lapisan atau stratum.
Dalam organisasi masyarakat primitif yang belum
mengenal tulisan pun sudah ada pelapisan masyarakat. Hal ini terwujud dalam
bentuk :
·
Adanya
kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dalam pembedaan hak dan kewajiban.
·
Adanya
kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak istimewa.
·
Adanya
pemimpin yang saling berpengaruh.
·
Adanya
orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan
hukum.
·
Adanya
pembagian kerja dalam suku itu sendiri.
·
Adanya
pembedaan standar ekonomi dalam ketidaksamaan ekonomi secara umum.
Walaupun negara kita sudah menjadi negara yang cukup
modern,kita mengetahui bahwa masih ada pelapisan sosial diantara masyarakat
Indonesia seperti Zaman kerajaan yaitu dimana ada budak dan Raja.Seharusnya hal
ini sudah tidak perlu dihiraukan lagi karena terdapat dalam UU bahwa kedudukan
kita sama didepan hukum tapi nyatanya orang yang memiliki seragam mendapatkan
kekuasaan lebih.
Inilah yang perlu kita hindari dalam suatu pelapisan
sosial dalam masyarakat,jangan jadikan seseorang yang salah menjadi benar
karena memiliki derajat yang lebih tinggi cuman karena memiliki harta.Pelapisan
sosial sesungguhnya hanya untuk membedakan siapa yang berhak dan siapa yang tidak
berhak,dan juga siapa yang memiliki kewajiban dan sebaliknya bukan semata-mata
hanya mengikuti keegoisan karena memiliki jabatan tertinggi dan melupakan
kewajiban.
Orang yang memiliki senjata dan orang yang tidak
memilki senjata akan memiliki derajat yang sama didepan hukum tinggal kita
lihat siapa yang yang bersalah dan siapa yang tidak bersalah tapi itu sudah
jarang sekali terjadi di ibukota dimana orang yang paling kaya adalah orang
yang memiliki derajat tertinggi.
TULISAN: Warga Negara dan Negara
Warga
negara mempunyai keterkaitan yang cukup erat dengan negara yang ditempatinya.
Hal ini dikarenakan warga negara juga memiliki tanggung jawab serta hak kepada
negara tersebut dan sebaliknya Hak warga negara untuk mendapat fasilitas
pendidikan, kesehatan, dan hak dasar warga negara lain harus dipenuhi oleh
negara. Timbal balik yang diberikan warga negara kepada negara merupakan suatu
kewajiban. Seperti membayar pajak, membela negara dan menjalankan aturan-aturan
yang berlaku di negara tersebut
Namun
sepertinya, di Indonesia, hak-hak yang harusnya diberikan negara kepada
warganya belum terpenuhi seluruhnya. Khususnya dalam memenuhi fasilitas seperti
pendidikan dan kesehatan. Masyarakat miskin cukup sulit untuk mendapat fasilitas
pendidikan dan kesehatan. Di samping faktor ekonomi yang menghalangi mereka,
pemerintah juga belum memberi suatu langkah yang konkret dalam melaksanakannya.
Hal ini dikarenakan ada beberapa tindakan kriminal seperti KKN pada tiap oknum
yang terlibat dalam proses peemenuhan hak itu. Sehingga, sebagian masyarakat
Indonesia sudah kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan pemimpin negara.
Akibatnya, kewajiban yang harusnya dilakukan oleh seorang warga negara tidak
terpenuhi. Dampak yang lebih besar, negara yang mengalami hal seperti itu akan
memiliki kendala dan hambatan yang besar untuk berkembang lebih jauh lagi.
TULISAN: Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjukan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung
Pemuda memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga
mereka tidak sungkan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan untuk
mengetahui apa yang mereka ingin tahu. Keingintahuan tersebut kadang membawa
dampak positif, kadang juga membawa dampak negatif hal ini tergantung pada
siapa atau kemana pemuda tersebut mencari informasinya. Kadang, para pemuda
menmukan jalan yang salah apabila sumber informasi yang mereka mengarahkannya
kepada hal yang negatif. Contohnya, pemuda yang ingin tahu bagaimana rasanya
merokok, jika bertanya pada teman/kerabatnya yang merokok, pasti akan disuruh
mencobanya. Tetapi, jika ia menanyakan kepada orang tua ataupun orang yang ahli
di bidang kesehatan, hal tersebut pasti akan dijawab tuntas tanpa perlu
merasakan rokoknya.
Jadi kesimpulannya, keingintahuan pemuda membuat
mereka bersosialisasi, baik menuju ke arah yang positif ataupun negatif.
TULISAN: Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu berasal dari kata latin individuum
yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada
kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang
tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga
aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi
kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.
Keluarga adalah sekelompok orang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari
satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah
saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus
keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula
dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga
adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah,
bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka.
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut
society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal
dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling
berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang
bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan
pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan
interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan
dalm suatu masyarakat.
Ketiga elemen ini cukup berkaitan di dalam
kehidupan. Individu sangat erat dengan Keluarga dan pada lingkup yang lebih
luas lagi akan berkaitan dengan Masyarakat.
Sebagai contoh, seorang anak yang berprestasi
pasti akan dibanggakan orang tuanya. Dan pasti, orang tuanya akan memamerkan
prestasi anaknya kepada tetangga atau kerabat terdekatnya. Contoh tersebut
hanyalah sebuah contoh kecil dari kaitan erat antara Individu, Keluarga dan
Masyarakat.
TULISAN: Manusia dan Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhar yang
artinya menahan atau menangung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau
batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan
dan lain-lain.
Dari
pengertian diatas, kita bisa melihat bahwa manusia tidak selalu senang dan
bahagia. Manusia juga pasti memiliki masalah hidup ataupun hal-hal yang tidak
diinginkan, hal itulah yang biasa kita sebut dengan penderitaan.
Manusia
harus berjuang dan optimis untuk melewati cobaan atau penderitaannya itu.
Seseorang yang tidak mampu dan tidak kuat fisik serta mental untuk melawannya
dapat mengalami kekalutan mental atau biasa kita sebut gangguan kejiwaan.
Manusia yang mengalami kekalutan mental cenderung putus asa dan merasa tidak
berguna lagi untuk hidup dan ingin mengakhiri hidupnya. Rasa putus asa itulah
yang harus kita hindari untuk menjalani hidup.
Ada beberapa
cara untuk menghadapi penderitaan yang diterima oleh kita, mungkin ini bisa
mengurangi rasa penderitaan tersebut:
- Mengikhlaskan rasa derita tersebut.
- Yakin lah bahwa rasa derita yang dijalani mempunya jalan keluarnya, karena yakin lah semua permasalahan yang diberikan oleh tuhan pasti ada jalan keluarnya.
- Bila anda kuat menjalaninya dan sampai kelaur menyelesaikan permasalahan tersebut maka secara tak sadar anda akan menjadi lebih dewasa, kuat dalam perasaan, dan lebih baik dalam perasaan.
TULISAN: Manusia dan Keindahan
Keindahan,
dari kata dasar indah yang berarti suatu hal yang baik dari segi pandagan,
pendengaran dan hal yang lain. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri
dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman
persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang
ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang
dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dari pengertian keindahan diatas, telah jelas bahwa keindahan dan manusia berkaitan. Manusia tidak bisa lepas dari yang namanya keindahan. Dari 2 gender yang dimiliki manusia, perempuan memiliki keindahan berupa kecantikan. Sedangkan laki-laki mempunyai keindahan berupa ketampanan. Kecantikan dan ketampanan memang dimiliki setiap manusia. Tetapi, hal tersebut bersifat relatif. Tergantung dari mata siapa keindahan tersebut dilihat.
Dari pengertian keindahan diatas, telah jelas bahwa keindahan dan manusia berkaitan. Manusia tidak bisa lepas dari yang namanya keindahan. Dari 2 gender yang dimiliki manusia, perempuan memiliki keindahan berupa kecantikan. Sedangkan laki-laki mempunyai keindahan berupa ketampanan. Kecantikan dan ketampanan memang dimiliki setiap manusia. Tetapi, hal tersebut bersifat relatif. Tergantung dari mata siapa keindahan tersebut dilihat.
Menurut
saya, keindahan pada manusia itu terbagi atas 2, keindahan dari dalam (inner
beauty) dan keindahan dari luar (ekstern beauty). Yang dimaksud dari inner
beauty adalah keindahan yang dimiliki seseorang dari hatinya. Misalkan seperti
kebaikan hati, dermawan, suka menolong dan sifat-sifat baik yang muncul dari
dalam hati. Sedangkan untuk ekstern beauty, merupakan kebalikannya, yaitu
keindahan yang dimiliki seseorang yang nampak pada diri seseorang tersebut.
Contohnya seperti kecantikan atau ketampanan yang saya sebutkan di awal.
TULISAN: Manusia dan Cinta Kasih
Cinta adalah
sesuatu rasa sayang yang kuat terhadap seseorang yang membuat perasaan terasa
berbeda. Membuat hati terasa tenang atau rasanya berdegub bila meliat atau
membayangkannya. Kasih adalah perasan sayang atau menaruh rasa belaskasihan. Jadi
bila didefinisikan cinta kasih adalah rasa sayang yang menaruh belaskasih.
Setiap
manusia pasti memiliki rasa cinta dan kasih terhadap manusia lain ataupun hal
lain. Keterkaitan antara manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan. Hal
itu dikarenakan rasa cinta dan kasih merupakan hal yang manusiawi dan tidak
dapat dihindari oleh setiap manusia yang ada di bumi.
Keterkaitan
tersebut akan semakin luas jika seorang manusia tersebut mempunyai cinta kasih
ke manusia lainnya dalam jangka waktu yang cukup panjang. Karena antar manusia
tersebut akan menjadi lebih dekat dan akrab.
TULISAN: Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
IBD
di namakan Basic Humanities,berasal dari bahasa inggris The Humanities,dan
bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus. Maka dengan
mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan
halus.
IBD atau yang bisadinamakan Basic Humanities berasal dari bahasa inggris The Humanites dan dari bahasa Latin Humancus yang bisa diartikan sebagai manusia, budaya dan halus. Dengan mempelajari IBD orang akan menjadi manusiawi, berbudaya dan halus.
IBD atau yang bisadinamakan Basic Humanities berasal dari bahasa inggris The Humanites dan dari bahasa Latin Humancus yang bisa diartikan sebagai manusia, budaya dan halus. Dengan mempelajari IBD orang akan menjadi manusiawi, berbudaya dan halus.
Sedangkan Kesusastraan
berasat dari bahasa sangsekerta śāstra yang berarti “teks yang terkandung
instruksi atau “pedoman”, dari kata dasar śās yang berarti “instruksi” atau “ajaran”
Dalam Bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.
Keduanya
memiliki keterkaitan satu sama lain. Budaya dasar sangat berpengaruh terhadap
suatu karya sastra. Contohnya yang paling sederhana adalah penerapan kata atau
diksi yang diterapkan Sastrawan pada prosa/puisi yang mereka buat. Diksi dan
rima yang diterapkan Sastrawan yang beda ideologi dan kebudayaan akan
menimbulkan perbedaan yang cukup mencolok pada setiap karyanya.
Misalkan
saja saya ambil contoh karya sastra prosa lama seperti pantun dan gurindam,
keduanya lebih menekankan bahasa pada bahasa Melayu karena berasal dari Sumatra
Barat. Sedangkan untuk puisi, lebih bersifat universal dan tidak berasal dari
daerah manapun sehingga sastrawan memiliki kebebasan lebih untuk berekspresi.
TULISAN: Manusia dan Kebudayaan
Dalam bahasa indonesia, manusia adalah makhluk yang mempunyai akal budi yang dapat mempengarauhi makhluk lain disekitarnya dan sedangkan menurut beberapa ahli seperti Abineno J,I manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalahCultural-Determinism.
Jadi, manusia dan kebudayaan sangat erat hubungannya. Suatu kebudayaan atau biasa kita sebut adat/norma bisa bertahan jika manusia itu sendiri tetap berusaha untuk melestarikannya agar tidak punah.
Kebudayaan tiap-tiap daerah memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing. Ciri khas dan karakteristik pada kebudayaan itulah yang akan mempengaruhi manusia yang tinggal pada daerah tersebut. Saya ambil contoh, misalkan seperti orang dari Sumatra Utara yang memiliki kebudayaan jika seseorang meninggal, keluarga terdekatnya harus mengadakan pesta, hal ini bertujuan agar keluarga yang ditinggalkan tidak lagi sedih karena ditinggalkan orang yang meninggal tersebut. Lain halnya dengan orang dari Pulau Jawa yang lebih ke arah religius, jika ada seseorang meninggal, keluarga terdekat akan mengundang tetangga sekitar sampai saudara jauh mereka untuk datang ke rumah duka dan mendoakan orang yang meninggal tersebut.
Jadi kesimpulannya, berbagai kebudayaan yang ada di dunia ini sangat berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di suatu daerah. Baik penduduk itu pendatang ataupun penduduk asli.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalahCultural-Determinism.
Jadi, manusia dan kebudayaan sangat erat hubungannya. Suatu kebudayaan atau biasa kita sebut adat/norma bisa bertahan jika manusia itu sendiri tetap berusaha untuk melestarikannya agar tidak punah.
Kebudayaan tiap-tiap daerah memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing. Ciri khas dan karakteristik pada kebudayaan itulah yang akan mempengaruhi manusia yang tinggal pada daerah tersebut. Saya ambil contoh, misalkan seperti orang dari Sumatra Utara yang memiliki kebudayaan jika seseorang meninggal, keluarga terdekatnya harus mengadakan pesta, hal ini bertujuan agar keluarga yang ditinggalkan tidak lagi sedih karena ditinggalkan orang yang meninggal tersebut. Lain halnya dengan orang dari Pulau Jawa yang lebih ke arah religius, jika ada seseorang meninggal, keluarga terdekat akan mengundang tetangga sekitar sampai saudara jauh mereka untuk datang ke rumah duka dan mendoakan orang yang meninggal tersebut.
Jadi kesimpulannya, berbagai kebudayaan yang ada di dunia ini sangat berkaitan dengan orang-orang yang tinggal di suatu daerah. Baik penduduk itu pendatang ataupun penduduk asli.
TULISAN: Ilmu Sosial Dasar sebagai Salah Satu MKUD
Ilmu sosial dasar ( ISD ) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah – masalah social yang ada atau timbul dan berkembang. Pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial, khususnya masalah – masalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori – teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu – ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).
Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan diatas, bisa kita telaah bahwa ilmu sosial dasar sangat mirip dengan ilmu pengetahuan sosial. Hal ini dikarenakan ilmu sosial dasar merupakan tingkat lanjut dari ilmu pengetahuan sosial.Kesamaan keduanya terletak pada bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi, ekonomi dan sebagainya.
Ilmu sosial dasar cukup penting dipelajari oleh para mahasiswa. Disamping untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa tersebut (dikarenakan tugas pada mata kuliah ini lebih banyak menulis di blog), mata kuliah ini juga berguna untuk meningkatkan pola pikir mahasiswa ke arah yang lebih luas. Agar mahasiswa tersebut tidak terpaku hanya pada mata kuliah jurusannya saja
Jadi kesimpulannya, ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah dasar umum cukup penting. Karena dengan belajar ilmu sosial dasar, materi pelajaran IPS di jenjang SMA, bisa dipelajari lebih lanjut.
Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan diatas, bisa kita telaah bahwa ilmu sosial dasar sangat mirip dengan ilmu pengetahuan sosial. Hal ini dikarenakan ilmu sosial dasar merupakan tingkat lanjut dari ilmu pengetahuan sosial.Kesamaan keduanya terletak pada bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi, ekonomi dan sebagainya.
Ilmu sosial dasar cukup penting dipelajari oleh para mahasiswa. Disamping untuk meningkatkan kemampuan softskill mahasiswa tersebut (dikarenakan tugas pada mata kuliah ini lebih banyak menulis di blog), mata kuliah ini juga berguna untuk meningkatkan pola pikir mahasiswa ke arah yang lebih luas. Agar mahasiswa tersebut tidak terpaku hanya pada mata kuliah jurusannya saja
Jadi kesimpulannya, ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah dasar umum cukup penting. Karena dengan belajar ilmu sosial dasar, materi pelajaran IPS di jenjang SMA, bisa dipelajari lebih lanjut.
Agama dan Masyarakat
Indonesia merupakan tanah air yang begitu multikultural dan juga negara yang unik , karena memiliki budaya yang beragam yang merupakan turunan nenek moyang. begitupun juga dalam hal agama, di indonesia kita bebas memilih dan menjalankan agama dan kepercayaan kita masing masing. Hal ini telah diatur dalam pasal 27 dalam UUD.
Banyak negara lain yang iri dengan kita, karena dengan agama yang beragam tersebut, kita masih dapat hidup berdampingan, bersama, dan dalam lingkungan yang hikmat. Mungkin sesekali terdengar berita miring dari ormas ormas yang mengatasnamakan agama mereka yang berbuat sekonyong konyong. Kejadian tersebut sangatlah membuat kita malu, karena mereka berbuat seenak enaknya tanpa memikirkan nasib orang yang mereka hujat karena tidak sejalan dengan pemikiran mereka.
jadi mari kita bersama sama menghapuskan ormas ormas tidak bertanggung jawab yang sampai saat ini masih meresahkan. Agar tercipta kembali indonesia yang damai dan tentram dengan segala ragam agama yang ada.
Banyak negara lain yang iri dengan kita, karena dengan agama yang beragam tersebut, kita masih dapat hidup berdampingan, bersama, dan dalam lingkungan yang hikmat. Mungkin sesekali terdengar berita miring dari ormas ormas yang mengatasnamakan agama mereka yang berbuat sekonyong konyong. Kejadian tersebut sangatlah membuat kita malu, karena mereka berbuat seenak enaknya tanpa memikirkan nasib orang yang mereka hujat karena tidak sejalan dengan pemikiran mereka.
jadi mari kita bersama sama menghapuskan ormas ormas tidak bertanggung jawab yang sampai saat ini masih meresahkan. Agar tercipta kembali indonesia yang damai dan tentram dengan segala ragam agama yang ada.
Ilmu Pengetahuan teknologi dan Kemiskinan
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
4 Hal Sikap yang Ilmiah
1.Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2.Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4.Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif.
Pengertian teknologi
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya kita. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Pengertian nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
Jika yang dimksud Nilai sosial, adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
pengertian kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki.
Ciri-ciri mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan:
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, Banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalulintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Pendapat: Dengan berkembangnya teknologi, diharapkan dapat mesejahterakan rakyat sebagai penggunanya. tapi sejauh ini beberapa teknologi dapat berpengaruh buruk bagi penggunanya. tapi dengan penggunaan yang benar maka teknologi dapat berpengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/
http://andre-yehezkiel.blogspot.com/2010/01/tugas-ke-3.html
http://hendri31.blogspot.com/2010/12/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
4 Hal Sikap yang Ilmiah
1.Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
2.Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
3.Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
4.Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif.
Pengertian teknologi
Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. Oleh sebab itu, tepat momentumnya jika kita merenungkan masalah teknologi, menginventarisasi yang kita miliki, memperkirakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana caranya memperoleh teknologi yang kita perlukan itu, serta mengamati betapa besar dampaknya terhadap transformasi budaya kita. Sebagian dari kita beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. padahal, kalau kita membaca sejarah, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Pengertian nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia.
Jika yang dimksud Nilai sosial, adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
pengertian kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki.
Ciri-ciri mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan:
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi Kemiskinan
Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, Banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima, memperteguh status sosial orang kaya. Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalulintas ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
Pendapat: Dengan berkembangnya teknologi, diharapkan dapat mesejahterakan rakyat sebagai penggunanya. tapi sejauh ini beberapa teknologi dapat berpengaruh buruk bagi penggunanya. tapi dengan penggunaan yang benar maka teknologi dapat berpengaruh baik dalam kehidupan sehari-hari.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://ajidedim.wordpress.com/teknologi-islami/technology/
http://andre-yehezkiel.blogspot.com/2010/01/tugas-ke-3.html
http://hendri31.blogspot.com/2010/12/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
Pertentangan sosial dan integrasi masyarakat
Pertentangan sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan pertentangan sosial:
PERBEDAAN KEPENTINGAN
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri.Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.Individu satu berbeda dengan individu yang lainya.
Berikut ini merupakan faktor perbedaan tersebut:
a. Faktor Bawaan
b. Faktor Lingkungan Sosial
Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat menimbulkan suatu perbedaan.Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya.Faktor yang lainnya adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat dekat dengan lingkungan sekitar kita.Sebagaimana kita tahu, lingkungan merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan sosialnya.
PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETHOSENTRIS
Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak.Prasangka selalu ada pada mereka yang berpikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan.Prasangka dan diskriminasi ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat.Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi, prasangka menunjukkan pada aspek sikap.Sedangkan untuk diskriminasimenunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Menurut Gordon Allproc (1958) ada 5 pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka:
1. Pendekatan Historis
Didasarkan atas teori Pertentangan Kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang imperior, dimana mereka yang tergolong dalam kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah.
2. Pendekatan Sosio Kultural dan Situasional
Meliputi mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma perkantoran dan sosialisasi.
3. Pendekatan Kepribadian
Teori ini menekankan kepada faktor kepriadian sebagai penyebab prasangka (Teori Frustasi Agresi).
4. Pendekatan Fenomenologis
Ditekankan bagaimana individu memandang/mempersepsikan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5. Pendekatan Naive
Menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.
Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.
Stereotype merupakan suatu tanggapan dan anggapan yang bersifat jelek dan tantangan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang/golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya subjektif.
PERTENTANGAN SOSIAL KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik (Pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian.Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, anggota kelompok.Konflik dapat mengakibatkan kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik:
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
Cara-cara pemecahan konflik:
1. Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkan dengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok sendiri”.
2. Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
3. Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5. Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6. Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDADAN INTEGRASI SOSIAL
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.integrasi masyarakat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Bentuk Integrasi sosial
Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
Alkulturasi yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor-Faktor terjadinya masalah sosial
1.Faktor Internal: Faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu perasaan yang dialami oleh seorang individu itu sendiri.
· Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
· Tuntutan kebutuhan
· Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor External: Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu masalah yang dialami oleh seorang individu itu sendiri di dalam lingkungan sosialnya.
· Tuntutan perkembangan zaman
· Persamaan kebudayaan
· Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
· Persaman visi, misi, dan tujuan
· Sikap toleransi
· Adanya kosensus nilai
· Adanya tantangan dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.
SUMBER
http://aku-siti-istiqomah.blogspot.com/2011/11/pertentangan-dan-integrasi-sosial.html
http://madchocolate.wordpress.com/2011/12/02/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
PERBEDAAN KEPENTINGAN
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri.Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.Individu satu berbeda dengan individu yang lainya.
Berikut ini merupakan faktor perbedaan tersebut:
a. Faktor Bawaan
b. Faktor Lingkungan Sosial
Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat menimbulkan suatu perbedaan.Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya.Faktor yang lainnya adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat dekat dengan lingkungan sekitar kita.Sebagaimana kita tahu, lingkungan merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan sosialnya.
PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETHOSENTRIS
Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak.Prasangka selalu ada pada mereka yang berpikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan.Prasangka dan diskriminasi ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat.Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi, prasangka menunjukkan pada aspek sikap.Sedangkan untuk diskriminasimenunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Menurut Gordon Allproc (1958) ada 5 pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka:
1. Pendekatan Historis
Didasarkan atas teori Pertentangan Kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang imperior, dimana mereka yang tergolong dalam kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah.
2. Pendekatan Sosio Kultural dan Situasional
Meliputi mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma perkantoran dan sosialisasi.
3. Pendekatan Kepribadian
Teori ini menekankan kepada faktor kepriadian sebagai penyebab prasangka (Teori Frustasi Agresi).
4. Pendekatan Fenomenologis
Ditekankan bagaimana individu memandang/mempersepsikan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka.
5. Pendekatan Naive
Menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.
Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.
Stereotype merupakan suatu tanggapan dan anggapan yang bersifat jelek dan tantangan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang/golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya subjektif.
PERTENTANGAN SOSIAL KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik (Pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian.Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, anggota kelompok.Konflik dapat mengakibatkan kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik:
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
Cara-cara pemecahan konflik:
1. Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkan dengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok sendiri”.
2. Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
3. Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
4. Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
5. Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
6. Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
GOLONGAN-GOLONGAN YANG BERBEDADAN INTEGRASI SOSIAL
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.integrasi masyarakat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Bentuk Integrasi sosial
Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
Alkulturasi yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
Faktor-Faktor terjadinya masalah sosial
1.Faktor Internal: Faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu perasaan yang dialami oleh seorang individu itu sendiri.
· Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
· Tuntutan kebutuhan
· Jiwa dan semangat gotong royong
2. Faktor External: Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari suatu masalah yang dialami oleh seorang individu itu sendiri di dalam lingkungan sosialnya.
· Tuntutan perkembangan zaman
· Persamaan kebudayaan
· Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
· Persaman visi, misi, dan tujuan
· Sikap toleransi
· Adanya kosensus nilai
· Adanya tantangan dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.
SUMBER
http://aku-siti-istiqomah.blogspot.com/2011/11/pertentangan-dan-integrasi-sosial.html
http://madchocolate.wordpress.com/2011/12/02/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
Langganan:
Postingan (Atom)